Sabtu, 12 Januari 2013

Tentang APSI



Pendekatan Modern Pada APSI
Analisis dan perancangan sistem informasi berbasis komputer telah dimulai sejak tahun 1950an. Sejak itu, pengembangan berkembang sangat cepat, sejalan dengan pesatnya perkembangan kemampuan teknologi komputer. Pada tahun 1950an, focus usaha pengembangan ada pada proses pembuatan perangkat lunak. Karena pada waktu itu komputer masih merupakan sumberdaya yang sangat terbatas, efisiensi pengolahan menjadi tujuan utama. Pada waktu itu komputer masih mempunyai ukuran yang besar, mahal dan kurang handal. Pemakaian komputer diutamakan untuk otomatisasi pengolahan seperti pembelian atau pembayaran, umumnya dalam suatu departemen. Semua aplikasi dibangun dengan bahasa mesin atau bahasa rakitan. Bahasa pemrograman komputer prosedural yang pertama atau generasi ketiga muncul pada awal tahun 1960an.
Pada tahun-tahun tersebut terjadi terobosan teknologi yang sangat penting, dimana telah dikembangkan komputer yang lebih kecil, lebih cepat dan lebih murah - komputer-mini - yang mengawali industri perangkat lunak. Kebanyakan organisasi membangun aplikasi dari awal, menggunakan stafnya sendiri. Pengembangan sistem lebih merupakan seni daripada ilmu. Pandangan terhadap pengembangan sistem seperti ini berubah sejak tahun 1970an, dimana organisasi-organisasi mulai lai menyadari kenyataan bagaimana mahalnya apabila sistem informasi dibangun untuk setiap aplikasi.
Pengembangan sistem menjadi lebih berdisiplin setelah mulai banyak orang yang bekerja membuatnya menjadi seperti rekayasa sistem manajemen basis data.
  • Memisahkan Data dan Proses yang Menangani Data, Tiap sistem informasi terdiri dari tiga komponen kunci yang harus dimengerti dengan jelas oleh setiap orang yang melakukan analisis dan perancangan sistem: data, arus data, logika pemrosesan.
  • Memisahkan Basis data dan Aplikasi, Seiring dengan kemajuan teknologi manajemen penyimpanan data, menjadi dimungkinkan membuat representasi data tidak lagi pada file yang terpisah-pisah untuk tiap aplikasi, tetapi terpadu dalam satu basis data. Basis data (database) adalah kumpulan data yang secara logis berkaitan yang disusun sededmikian rupa untuk memudahkan menangkap,menyimpan dan mencari data bagi berbagai pemakai di dalam suatu organisasi. Dengan pendekatan data-oriented pada pengembangan sistem, database dirancang sekitar subjek, seperti pelanggan, pemasok dan suku cadang. Merancang database sekitar subjek memungkinkan pengembang menggunakan dan merevisi database untuk banyak aplikasi yang berbeda-beda. Penekanannya ada pada independensi aplikasi (application independence) yaitu pemisahan antara data dan definisi data dari aplikasi.                                     
  • ANALIS SISTEM dan programmer
    Analis sistem (systems analyst) adalah orang yang menganalisis sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan.
    Sebutan lain untuk analis sistem ini adalah analis informasi (information analyst), analis bisnis (business analyst), perancang sistem (systems designer), konsultan sistem (systems consultant) dan ahli teknik sistem (systems engineer).
    Analis sistem berbeda dengan pemrogram. Pemrogram (programmer) adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem. Akan tetapi ada juga analis sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilakukan oleh analis sistem. Orang yang melakukan tugas baik sebagai analis sistem maupun pemrogram disebut analis/pemrogram (analyst/programmer) atau pemrogram/analis (programmer/analyst). Tugas dan tanggungjawab analis sistem dan pemrogram adalah berbeda.
    ANALISIS SISTEM
    "Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi suatu permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan"
    Analisis dan perancangan sistem informasi adalah pekerjaan yang sangat rumit, menantang dan merangsang proses organisasional yang digunakan oleh tim dan profesional sistem untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi berbasis komputer.Meskipun kemajuan teknologi informasi terus menawarkan kemampuan-kemampuan baru, namun analisis dan perancangan sistem informasi selalu dimulai dari perspektif organisasional.Sebuah organisasi dapat terdiri dari seluruh perusahaan, departemen tertentu, atau kelompok-kelompok individu.Organisasi dapat menanggapi dan mengantisipasi masalah-masalah dan peluang-peluang melalui pemanfaatan teknologi informasi secara inovatif. Dengan demikian analisis sistem informasi dapat dikatakan sebagai suatu proses penyempurnaan organisasional.Sistem dibangun untuk memberikan keuntungan bagi organisasi.Keuntungan organisasi dihasilkan dari nilai tambah yang diperoleh selama proses penciptaan, produksi, serta dukungan terhadap produk-produk dan pelayanan oleh organisasi.Oleh karena itu analisis dan perancangan sistem informasi didasarkan pada pengertian terhadap tujuan-tujuan, struktur dan proses-proses dalam organisasi, dan pengetahuan tentang bagaimana cara memanfaatkan teknologi informasi agar memberi keuntungan.
    Salah satu hasil analisis dan perancangan sistem yang penting (tetapi bukan satu-satunya), adalah perangkat lunak aplikasi; yaitu perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung fungsi atau proses tertentu dari suatu organisasi, seperti manajemen inventori, penggajian atau analisis pasar.Selain perangkat lunak aplikasi, sistem informasi juga meliputi perangkat keras dan perangkat lunak sistem, dimana perangkat lunak aplikasi dijalankan, dokumentasi dan bahan-bahan pelatihan, peran jabatan-jabatan tertentu yangberhubungan dengan seluruh sistem, pengendalian, dan orang-orang yang menggunakan perangkat lunak tersebut bersama-sama dengan metode kerja mereka.Namun meskipun semuanya ini merupakan dimensi-dimensi dari seluruh sistem, penekanannya ada pada pengembangan perangkat lunak aplikasi - yang merupakan tanggungjawab pokok dari seorang analis sistem.
    Pada tahun-tahun awal pemakaian komputer pengembangan sistem informasi dipandang sebagai suatu pekerjaan seni.Sekarang ini kebutuhan akan sistem dan perangkat lunak sudah sedemikian besar.Orang-orang yang berkecimpung di bidang industri dan akademisi telah mengembangkan metoda kerja yang menjadikan analisis dan perancangan menjadi suatu proses dengan disiplin (sama seperti proses-proses yang dilakukan pada bidang-bidang rekayasa).
    • Metodologi adalah pendekatan komprehensif dan multi-step pada pengembangan sistem yang akan menuntun pekerjaan dan mempengaruhi kualitas hasil akhir: sistem informasi.Metodologi yang dipakai oleh organisasi akan konsisten dengan gaya manajemen umum (misalnya orientasi organisasi ke arah konsensus manajemen akan mempengaruhi pemilihan metodologi pengembangan sistem).
    • Teknik adalah proses tertentu yang diikuti oleh analis untuk membantu memberi keyakinan bahwa pekerjaan yang dilakukan telah melalui pertimbangan yang matang, lengkap dan dapat dipahami oleh anggota yang lainnya dari tim proyek. Teknik memberi dukungan secara luas terhadap berbagai tugas termasuk tehnik melakukan wawancara secara baik untuk menentukan apa yang akan dilakukan oleh sistem, merencanakan dan mengelola aktivitas pada proyek pengembangan sistem, pembuatan diagram-diagram lojik sistem, dan meranang laporan-laporan yang akan dibuat oleh sistem.
    • Sedangkan yang dimaksud dengan alat pada umumnya adalah program-program komputer yang dipakai untuk memmudahkan pemakaian tehnik-tehnik dan dengan taat mengikuti pedoman-pedoman yang ditentukan pada metodologi. Teknik dan alat harus mudah digunakan untuk melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan dalam metodologi.
    Ketiga elemen tersebut - metodologi, teknik dan alat - bekerja bersama-sama untuk membentuk pendekatan organisasional pada analisis dan perancangan sistem.

    Konsep Dasar Informasi
    Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.  Secara umum  informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya.
    Menurut Mc Fadden (1999): Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
    Shannoin dan Wevaer : Informasi sebagai jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima. Artinya, dengan adanya informasi tingkat kepastian menjadi meningkat.
    Menurut Davis : Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
    Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. 
    Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyal, gambar, dsb
    Informasi adalah hasil pengolahan dari data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan. Agar informasi berguna dalam pengambilan keputusan harus memiliki criteria sbb :
    a. Relevan : Suatu informasi mempunyai manfaat sebagai dasar pengambilan keputusan
    b. Akurat : Ketepatan dan dapat diandalkannya suatu informasi
    c. Tepat waktu : Informasi yang diperoleh terbaru dan mudah diperoleh saat dibutuhkan.
    d. Ringkas : Informasi telah dikelompokkan sehingga tidak perlu diterangkan
    e. Jelas : Tingkat informasi dapat dimengerti oleh penerima
    f. Dapat dikuantifikasi : Tingkat informasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka
    g. Konsisten : Tingkat informasi dapat diperbandingkan.
     

     

0 komentar:

Posting Komentar